Semua juga Manusia, Punya Rasa Punya Hati
Rasanya sudah menjadi kewajiban guru untuk selalu mengingatkan siswa nya. Tiap guru punya metode dan cara nya sendiri. Semua bergantung dari situasi dan kondisi. Ada kalanya guru tegas ada kalanya guru itu longgar. Lagi-lagi semua bergantung pada situasi dan kondisi.
Tapi bagaimana jadinya kalau tindakan yang dilakukan itu selalu disalahkan. Mari kita sama-sama merujuk pada kalimat "guru juga manusia". Mendidik dan mengajar adalah kewajiban setiap guru. Tapi juga perlu diingat bahwa"guru juga manusia". Adakalanya guru itu baik dan benar, adakalanya guru khilaf dan salah. Semua itu manusiawi dan wajar.
Guru juga manusia, kadang ada kekeliruan yang tidak sengaja dilakukan. Kadang juga ada kebaikan yang kecil namun berbekas kepada siswa nya. Hal itu pun manusiawi. Mengkritisi dan memberi saran wajar dilakukan setiap orang. Sekali pun ia presiden, pasti ada saja kritik dan saran yang datang kepadanya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan.
Pun sama dengan guru, kritik dan saran sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah yang dilakukan sudah baik atau belum. Buat guru selama saran itu baik, tak ada masalah. Namun, yang jadi masalah adalah ketika saran yang diberikan justru menjatuhkan. Perlu diingat lagi bahwa guru juga manusia, punya rasa punya hati. Jadi gak cuma rocker yang punya.
Tegas yang dilakukan guru punya tujuan baik. Pun dengan kelonggaran yang berikan punya tujuan baik. Tapi anehnya, protes-protes yang datang justru memberi kesan bahwa guru salah. Suara lantang salah. Menegur juga salah. Tegas ke murid salah. Cubit sedikit karena siswa tidak tertib salah. Bahkan diam pun salah. Jadi lengkap, semua serba salah.
Maka tak ada salahnya jika sebagian guru mengatakan bahwa siswa saat ini sudah dimanjakan zaman. Semua serba instan dan cepat.
Hal tersebut hanya spekulatif semata yang harus dicermati dengan baik. Jalan terbaik adalah sama-sama bermawas diri, baik guru, orang tua, dan murid. Titik temu yang terbaik dalam menyelesaikan masalah adalah saling mengalah dan memaafkan. Buang ego dan amarah, sejatinya kita semua juga manusia, punya rasa punya hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar