Selasa, 05 November 2019

Barbar Udah Gak Zaman

Di era canggih seperti ini, gaya hidup serba cepat dan instan. Mau makan tinggal klik. Mau beli baju tinggal klik. Mau beli rumah pun tinggal klik. Semua berakhir dengan kata "tinggal klik". Kata tersebut mewakili kondisi masa yang sedang berlangsung. Maknanya semua serba cepat dan serba instan. 

Seiring berjalannya waktu, rasanya pantas habit manusia mengalami perubahan. Gradasi dan degradasi sosial masyarakat mengalami kemerosotan. Daya nalar tak dipakai lagi, amarah pun mudah menguasai. pikiran tak lagi jernih dan dingin, semua ingin diselesaikan secara instan. Akhirnya baku hantam menjadi cara yang cepat dilakukan. Hal ini jika terus berlangsung akan membawa habit baru bagi manusia, yakni hidup 'Barbar'. 

Barbar sendiri ternyata memiliki makna "tak bertujuan atau liar". Artinya hidup barbar memiliki definisi hidup yang liar yang tidak memiliki tujuan. Hal ini aneh jika terjadi di zaman yang serba canggih. Perlu diketahui bahwa ilmu dan teknologi terus berinovasi. Akan tetapi moralitas dan karekteristik malah mengalami degradasi yang parah. Manusia saat ini lebih mengedepankan ego nya sendiri. Hidup suka-suka dia. Mau makan silakan, tidak pun tak jadi masalah. "Ini hidup gua, jadi suka-suka gua dong". Begitulah kata anak muda zaman now. 

Merujuk pada paragraf tersebut, mungkin hidup barbar akan menjadi habit baru. Kemungkinan akan banyak yang ngikutin. Apalagi prinsip hidup barbar itu mudah, yaitu liar dan tak beraturan. Pengikut terbanyak nya sudah pasti pemuda. Pemuda yang gak punya sikap dan prinsip dalam hidupnya. Padahal dalam menjalani hidup kita perlu prinsip. Tujuannya agar manusia gak salah arah dan kesasar. Ya tapi kebanyakan manusia sekarang tidak pakai prinsip. Buat mereka barbar itu sudah bagus. Gak pake aturan semuanya liar dan bebas.

Namun perlu diketahui, semua yang kita lakukan akan berimbas pada diri kita sendiri. Sudah pasti hidup barbar punya segudang masalah. Sanksi terberat nya ialah dikucilkan. Terdengar biasa-biasa saja. Tapi jika mengalami langsung, hukuman ini sungguh berat diterima. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yang butuh manusia lainnya. Apalagi kultur di Indonesia yang dikenal gotong royong nya. Sudah dipastikan hukuman ini berat bahkan bisa menimbulkan korban. Tak jarang orang yang dikucilkan harus mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Alasannya sederhana, gak sanggup terima hukum sosial. Hukum sosial akan langsung berdampak pada psikologi orang. Jadi atas dasar inilah banyak orang yang memilih untuk bunuh diri. 

Jika tidak ditangani, hidup barbar akan menjadi gaya hidup baru. Dasar nya apa, ya tadi hidup bebas tanpa aturan. Salah dikit pukul saja, salah banyak ya bunuh aja, beres. Begitulah kata kaum barbar. Semua selesai secara instan tanpa berpikir panjang. 

Hidup babar aneh jika terjadi di zaman yang serba canggih ini. Ilmu dan teknologi terus berinovasi. Tapi karakter, prinsip, dan nilai nilai moral masyarakat malah mengalami degradasi yang parah. Didepan sudah ada bahaya yang mengintai. Yaitu hilangnya moralitas  diri manusia dalam berbangsa dan bernegara. Jika itu terjadi, tinggal kehancuran yang akan menimpa negara ini. Barbar bukan lah pilihan, melainkan penyakit yang harus sama-sama kita sembuhkan secepatnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar