Sebuah kalimat yang sarat akan makna. Sebagian dari kita pasti pernah membaca atau mendengarnya. "Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna". Kalimat yang bisa dijadikan bahan renungan buat kita sebagai hamba Tuhan. Menandai bahwa dunia yang fana ini tak ada manusia yang sempurna. Semua pernah salah, semua punya dosa. Jadi sebagai sesama pendosa jangan saling menghakimi. Lebih baik sama-sama intropeksi diri.
Seorang Kiai ternama Jawa Timur pernah mengatakan dalam sebuah pengajian "Sebenarnya kita ini sama-sama pendosa, tetapi berbeda cara dalam berbuat dosa". Sebuah kalimat menusuk kepada kita yang sok suci. Kita yang sibuk ngurusin dosa orang lain tapi lupa sama dosa sendiri. Inilah yang harus sama-sama kita benahi.
Seorang pemimpin bisa saja berbuat dosa dengan cara korupsi. Seorang dokter juga bisa berbuat dosa dengan cara memberikan harga tinggi tiap kali pasien berobat. TNI dan Polri pun sama bisa saja berbuat dosa dengan cara memanfaatkan jabatannya untuk meraup keuntungan. Seorang karyawan pun bisa berbuat dosa dengan cara memainkan data perusahaan demi ambisinya menjadi orang kaya. Seorang guru pun sama bisa berbuat dosa dengan cara memanfaatkan murid-muridnya sebagai ladang bisnis yang tak semestinya. Begitu pun dengan profesi-profesi yang lain. Semua bergantung pada jalan mana yang kita pilih.
Tidak ada maksud untuk menjatuhkan semua profesi. Ini hanya keresahan penulis terhadap kondisi sosial yang ada. Banyak orang yang menyibukkan dirinya untuk ngurusin urusan orang lain. mulai dari penghasilannya, keluargnya, rumah dan hartanya serta masih banyak lagi. Hal yang gak penting pun terkadang jadi pembahasan yang gak berujung. Jika dibiarkan maka yang akan terjadi adalah toleransi dan sikap hormat dikalangan masyarakat akan hilang.
Belajarlah untuk tidak menjadi orang yang munafik. Mengatakan ini tidak boleh, tetapi ia sendiri melakukan hal tersebut. Apa yang disampaikan dengan apa yang dilakukan saling bertolak belakang. Bahaya karakter ini jika terus dibiarkan. Tidak usah buru-buru menghilangkannya. Perubahan perlu tahapan dan proses.
Ubahlah hal tersebuat dari diri sendiri. Tak usah risaukan orang lain. Fokuslah pada perbaikan diri kita masing-masing. Kalau pun kita tidak punya andil besar terhadap negara, setidaknya kita tidak menjadi beban untuk negara."Orang baik bukanlah orang yang mengaku dirinya baik. Tetapi orang baik adalah orang yang mengakui dan menyadari bahwa diri nya salah. Kemudian berusaha melakukan kebaikkan dengan cara yang baik untuk mendapatkan hasil yang terbaik". Begitulah sepenggal ceramah KH Anwar Zahid dalam sebuah pengajian. Jadi jelas sudah, kita sebagai manusia belum tentu sempurna dibandingkan dengan orang lain.. Tidak usah urus dosa orang lain, uruslah dosa kita masing-masing.
Tugas kita hanya mengingatkan bukan memaksa orang untuk mengikuti apa yang kita percayai. Ibarat bebek dan ayam. Bebek memaksa ayam untuk berenang. Tetapi yang
terjadi malah bebek membahayakan ayam karena ayam tenggelam disungai.
Sekian semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar