Sebagai negara dengan berbagai macam budaya dan etnis tak membuat negara ini terpecah belah. Justru persatuan dan persaudaraan terbentuk di negeri ini. Semua saling menghargai dan menghormati segala perbedaan yang ada. tak memandang suku dan agama semua perdampingan menebar senyuman.
Sudah terlalu jenuh kita berkutat pada masalah yang seharusnya tidak menjadi masalah. Hal-hal sepele terlalu dibesar-besarkan. seakan tidak ada hal yang lebih penting untuk di bahas.
Baru saja kita lepas dari pertarungan politik antara cebong dan kampret. mungkin masih menyisakan bekas sampai saat ini. Namun tidak seintens dulu saat pilpres berlangsung.
Kedewasaan tak mengenal usia. Banyak dari kita yang hanya memahami dewasa itu perihal umur. Padahal makna nya jauh dari itu. Dewasa sebenarnya adalah cara kita bersikap dan berpikir. Semakin baik bersikap dan berpikir,maka semakin dewasa kita sebagai manusia.
Hidup ini selalu menyediakan pilihan. Setiap dari kita pasti dihadapkan pada sebuah pilihan. Pilihan ini atau itu, Iya atau tidak, suka atau benci, dan sebagainya. Penentu pilihan nya adalah kita bukan orang lain. Orang lain hanya berperan sebagai pemberi saran.
Terkadang kita salah dalam mengambil posisi. Jatah yang seharusnya menjadi milik orang lain kita ambil. Sedangkan jatah yang kita punya malah kita abaikan.
Kembali kepada pembahasan perihal kedewasaan. Orang yang dewasa tidak hanya dilihat dari usia dan kondisi fisik. Tetapi dilihat dari cara ia berpikir dan bersikap. Semakin dewasa dalam berpikir dan bersikap maka toleransi yang ia miliki akan semakin tinggi pula. Tidak menjadi orang yang idealis. Apa-apa harus sesuai dengan apa yang ia mau. Justru malah akan semakin terbuka pikirannya untuk menerima semua perbedaan yang ada.
Atlet nasional Bambang Pamungkas pernah memberikan sebuah kutipan yang lebih kurang seperti ini " Tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa adalah sebuah pilihan". Ya kutipan yang sederhana namun bermakna. Memberi pemahaman bahwa dewasa itu bukan tentang umur semata. Tetapi lagi-lagi tentang cara kita bersikap dan berpikir.
Pilihan itu selalu ada dan akan terus menghampiri. Ketika kita sudah memilih pilihan tersebut maka nikmatilah. Jangan malah "ngedumel" tanpa maksud jelas. Karena dengan kita menikmati pilihan tersebut, artinya kita sudah mampu mensyukuri jalan hidup yang kita pilih.
Baik atau buruk itu relatif. Masing-masing dari kita punya penilaian tersendiri. Beda penilaian itu lumrah terjadi. Tetapi saling menghargai dan menghormati rasanya masih kurang dipahami oleh sebagian dari kita. Semua itu pilihan. Setuju atau tidaknya semua ada di tangan kita masing-masing. Jadi baik pilihan dan jadi jahat pun pilihan. Dengan demikian, dewasalah dalam berpikir dan bersikap karena semuanya akan kembali ke diri kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar