Sabtu, 07 Desember 2019

Pikiran Kotor Muncul

Pernah sesekali dalam benak kita tersirat sebuah pikiran kotor. Pikiran yang datang tiba-tiba. Tanpa memandang situasi dan kondisi. Semua orang pasti pernah mengalami nya. Tapi yang membedakan hanyalah seberapa kuat kita menahan atau bahkan menghindari pikiran kotor tersebut.

Pikiran kotor muncul tanpa maksud yang jelas. Tapi biasa nya pikiran itu akan mudah muncul ketika kita dalam situasi tertekan. Situasi ketika jalan pikiran kita sedang terhambat faktor eksternal. Seperti tekanan tugas, waktu, ekonomi dan lain sebagainya. Ya tekanan-tekanan dari luar sangat berpengaruh terhadap diri seseorang.

Jika digambarkan seperti ini. Banyak maling yang tertangkap. ketika ditanya mengapa anda mencuri? Ya jawabannya tidak akan jauh dari faktor ekonomi. Rata rata pelaku akan jawab demikian. Sama halnya yang terjadi ketika seorang siswa kedapatan menyontek. Ya jawabannya juga tidak akan jauh dari "takut nilainya jelek.

Kembali lagi ke pembahasan tentang pikiran kotor. Sudah kita ketahui bersama bahwa manusia itu kadang bisa seperti malaikat kadang bisa seperti setan. Itu semua bergantung pada kadar iman dan nafsu seseorang . Ada kalanya iman itu naik maka manusia tersebut bisa berperilaku selembut malaikat. Ada kalanya pula nafsu itu naik maka yang akan terjadi manusia tersebut dapat berperilaku seperti setan.

Adapun kejadian kejadian kriminalitas yang sering terjadi bisa dijadikan indikator bahwa pikiran kotor masih menguasai diri kita. Iman atau pikiran sehat tak kuat menahan tekanan nafsu yang terus menekan. Sehingga yang terjadi adalah munculnya tindakan-tindakan di luar nilai dan norma yang berlaku.


Contoh sederhana lainnyanya. Misal ada orang yang sedang jalan tiba-tiba ditengah jalan ia melihat ada dompet. Kondisi dompet tersebut masih mulus dan isi nya cukup tebal. Nah melihat kondisi seperti itu maka pertarungan antara iman dan nafsu berlangsung. Kata si iman "udah jangan diambil itu hak orang, lebih baik kembali saja ke pemiliknya". Kemudian si nafsu coba merayu "lah gausah banyak mikir ambil aja lumayan duit nya".

Penggalan cerita tersebut hanya ingin menggambarkan bahwa iman dan nafsu selalu berdampingan. Saling bersaing satu sama lain. Semua orang pasti mengalami kondisi seperti itu.

Dominasi siapa yang akan menguasai bergantung pada diri kita masing-masing. Toh nantinya yang akan menerima hasil nya adalah diri kita masing-masing juga. Tapi yang jelas kita berhak memilih pilihan yang tersedia. Jika layak ambilah. Namun jika tidak layak ya tinggal buang  saja.

Hidup ini selalu dihadapkan pada 2 pilihan. Iya atau tidak. Jika suka silakan katakan iya jika tidak suka tinggal bilang tidak. Andai kata ada yang tidak terima. Ya sah sah saja. Kita hidup berdemokrasi jadi biasakan untuk menerima semua tanggapan yang melayang kepada diri kita.

Pikiran kotor selalu menghampiri manusia. Sekalipun ia orang alim pasti ada saja sekelumit pikiran kotor yang muncul tiba-tiba.

Jadi, setiap dari kita pasti pernah suuzon. Terealisasikan atau tidak semua kembali ke diri masing masing. Jika ingin terhindar,maka dekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Semakin tebal iman semakin kuat pula pikiran positif menguasai diri. Semoga kita selalu berpikiran positif.

Sekian.,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar