Jauh lebih dalam, makna itu begitu berkesan. Mengapa berkesan, karena apa yang disampaikan jarang sekali kita lakukan atau bahkan belum pernah kita lakukan. Sebagai orang yang lebih tua, kadang kita akan memperlakukan bayi dengan perlakuan khusus. Dan sudah pasti berbeda dari yang lain. Perlakuan itu misal seperti mengubah kata-kata menjadi lebih lucu, berjoget dengan tujuan menghibur si bayi, bernyanyi, dan akan tersenyum ketika si bayi melakukan kesalahan. Komunikasi yang terjalin semakin erat tanpa ada dendam sedikit pun.
Pada penjelasan tersebut, terdapat poin yang seharusnya kita aplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. poin itu adalah akan tersenyum ketika si bayi melakukan kesalahan. Kalimat sederhana namun punya makna yang mendalam. Coba kita renungkkan bersama. Ketika kita bercanda dengan seorang bayi ada perasaan senang ketika berhasil menghibur si bayi. Ada keceriaan tersendiri melihat si bayi tersenyum karena tindakan kita yang dianggap lucu oleh si bayi. Lalu, biasanya kita akan mencoba menggendongnya. Dan kembali berusaha menghibur si bayi. Tapi apa yang terjadi, kadang saat kita menggendongnya tak jarang si bayi akan pipis dipangkuan kita. Atau jika si bayi sudah bisa memegang sesuatu kemudian benda tersebut dilemparkan kearah kita, kenyataan yang dirasakan ya pasti jijik dan sakit. Tapi apa yang kita lakukan, kita malah tertawa dan tersenyum. Bahkan malah memuji si bayi, "Duh bayi pinter, tahu aja kalau ibu belum mandi". "Masya Allah dede bayinya hebat banget sih, udah bisa ngajak ayah main".Ya itulah sedikit gambaran saat kita sedang bersenda gurau dengan seorang bayi.
Dari gambaran tersebut, ada pelajaran yang perlu kita ambil dan cerna dengan baik. Bagaimana bisa kita tetap ceria ketika si bayi melakukan kesalahan?. Bahkan kita juga tidak punya dendam dengan si bayi. Jawabannya satu, yaitu tidak adanya kebencian. Ya rasanya itulah hal yang membuat kita selalu senang dan bahagia ketika bercanda dengan bayi. Tidak adanya kebencian membuat kita betah bermain dengan si bayi. Rasanya hati adem dan senang.
Cobalah perlakuan itu kita lakukan kepada semua orang. Baik orang yang suka dengan kita ataupun orang yang tidak senang dengan kita. Buanglah kebencian dari dalam hati. Dan berusahalah untuk tetap tersenyum dan berlaku baik meskipun ada segelinti orang yang sering menyakiti diri kita. Kebencian adalah pangkal dari permasalaha hidup bersosial. Semua kegaduhan dalam lingkup sosial disebabkan oleh rasa benci yang tak kunjung hilang. Bahkan rasa benci itu bisa berlanjut antar generasi. Kadang yang membuat hal tersebut lebih aneh adalah kebencian yang terjadi disebabkan oleh hal sepele atau bahkan tidak jelas pangkal permasalahannya. Kejadian-kejadian seperti ini faktanya masih sering terjadi di sekitar kita.
Perlakuan kita terhadap semua orang anggaplah seperti bayi. Maksudnya adalah berusaha berbuat baik kepada semua orang dan tetap tersenyum jika ada orang lain yang menyakiti perasaan kita. Buanglah dendam, pupuklah persaudaraan. Layaknya seorang bayi, orang yang berbuat salah kepada kita hendaknya kita doakan yang terbaik. Semoga saja orang tersebut dapat berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Kebencian tidak akan pernah menyelesaikan sebuah masalah. Menyimpan kebencian itu artinya sama dengan menyimpan permusuhan. Orang yang sudah benci akan tetap benci meskipun orang yang dibencinya sudah berlaku baik kepada dirinya. Hal inilah yang menyebabkan banyak permusuhan antar saudara.
Buang rasa benci dengan cara banyak mengenal karakter orang. Tiap orang punya pandangan yang berbeda dengan kita. Tak usah paksakan sesuatu yang tidak dapat kita lakukan. Dan jangan memaksa orang untuk melakukan apa yang kita lakukan. Saling memahami dan menghargai adalah kunci dari eratnya persaudaraan. Jangan sampai ada pertumpahan darah diantara kita. Perbedaan adalah sebuah keniscyaan yang patut kita syukuri. Sedangkan permusuhan dan kebencian adalah sebuah nestapa yang harus kita buang jauh-jauh dari kehidupan kita. Belajarlah dari hal yang sederhana dan mulailah kebaikan dari hal yang paling kecil yaitu tersenyum. Oleh karena itu tetaplah tersenyum kepada siapapun.
Sekian...
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar