Minggu, 19 Januari 2020

Menerima Diri

        Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari pengalaman. Baik pengalaman yang menyenangkan atau pun pengalaman yang tidak menyenangkan. Pepatah mengatakan "bahwa guru terbaik adalah pengalaman". Itu artinya hidup yang kita jalani adalah guru untuk diri kita sendiri. Bukan untuk orang lain.
        Tapi terkadang ada sebagian dari kita enggan menerima pengalamannya sendiri. Hal itu bisa saja terjadi jika pengalaman masa lampaunya sangat pahit dan pedih. Jangankan untuk menerima, untuk mengingatnya saja sudah tidak mau. Tekanan  diri dan lingkungan dapat berdampak buruk bagi kejiwaannya. Ini banyak terjadi dilingkungan keluarga yang tidak harmonis, yang kemudian diingat oleh si anak. Kemudian kenangan hitam itu terus terngiang dipikirannya. Tak semua orang dapat menerima kenangan pahit itu.
       Masing-masing orang punya caranya sendiri dalam menyelesaikan beban hidup. Tetapi satu yang perlu kita pahami bersama adalah berusahalah menerima diri sendiri. Segala aspek yang berkaitan dengan diri kita haruslah kita terima. Tak pandang itu kebahagiaan atau kesedihan. Intinya berusaha menerima diri. Kemudian meyakini bahwa kita adalah manusia yang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
        Bersamaan dengan hal itu, artinya tiap pengalaman yang kita lewati sudah seharusnya kita terima. Lalu setelah menerima dengan lapang dada barulah kita belajar dari pengalaman itu. Awalnya pasti sulit untuk menerima diri sendiri. Perlahan tapi pasti nantinya kita pun akan terbiasa.
       Lihatlah cermin, lalu pandanglah diri kita. Lihat semua diri kita di depan cermin. Kemudian cari kelebihan dan kekurangan. Jika itu semua sudah kita lakukan, pelan tapi pasti kita akan bisa menerima kelebihan dan kekurangan yang ada dalam tubuh kita. Satu lagi, jadikan kritik dan pujian sebagai motivasi diri untuk lebih baik lagi serta berusaha mengabaikan sesuatu yang tidak penting untuk dilakukan.
         Menerima diri sendiri adalah cara kita bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan. Serta meyakini bahwa Tuhan telah mengatur takdir kita masing-masing. "Pandai bersyukur tak akan membuat kita merugi, tetapi merugilah orang yang tidak pandai bersyukur". Sekian Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar